Iklan

" />

Peringatan Mayday di Aceh Barat Diwarnai Aksi Bentang Spanduk di DPRK

Redaksi
Tuesday 2 May 2023 | 01:29 WIB Last Updated 2023-05-01T18:29:09Z

Medantop.id, Aceh Barat – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR) di Kabupaten Aceh Barat, menggelar aksi unjuk rasa di simpang pelor Meulaboh, tepatnya di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat. Demonstrasi yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (mayday), 1 Mei 2023.

Mahasiswa bentang sepanduk di depan kantor DPRK dalam peringatan  Hari Buruh di Aceh Barat, Foto: Sari 

Koordinator Aksi, Syarif mengatakan, demonstrasi yang dilakukan pihaknya guna mengkritik pemerintah yang dinilai belum mampu memberikan kesejahteraan dan melahirkan kebijakan yang pro terhadap kaum buruh. Sehingga pada momentum ini, pihaknya meminta eksekutif lebih peka akan hal tersebut.

"Seharusnya pemerintah sekiranya mampu memberikan kebijakan bagi kelas buruh sejahtera sekaligus penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang menuai banyak kontroversi hingga menyebabkan gelombang aksi penolakan di berbagai daerah, namun kami menilai pemerintah hari ini tetap teguh memperlancar jalannya UU Cipta Kerja,” ujar Syarif saat berorasi, Senin(1/5)

Adapun tuntutan para pendemo dalam aksi tersebut yakni, meminta pemerintah mencabut Omnibus Law Undang undang No 6 Tahun 2023 tentang cipta kerja. Menurut mereka, ada beberapa hal dari UU tersebut yang dinilai tidak baik, seperti upah minimum yang relatif murah, Outsourcing yang hampir bisa dikatakan seperti perbudakan di era modernisasi.

Kemudian, protes terhadap Union Busting atau tindakan anti berserikat yang dilakukan oleh siapapun, Hingga mengenai pemberian cuti tidak lagi menjadi kewajiban perusahaan. Lalu bentuk upaya dan kebijakan yang bertentangan dengan kesejahteraan kelas pekerja atau kaum buruh seperti Perpu No 2 tahun 2022 dan UU No 6 tahun 2023.

“Segera berikan payung hukum kepada pekerja rumah tangga, mengingat sudah 18 tahun (R) UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) belum kunjung sah, dan yang terakhir hentikan segala bentuk represifitas aparat kepada kaum buruh yang menyuarakan pendapatnya di muka umum,” ucap Syarif.

Para peserta aksi membubarkan diri pada Pukul 10.30 WIB, unjuk rasa yang dilakukan SMUR Aceh Barat minta pemerintah serius menangapi segara bentuk protes yang dilayangkan oleh setiap warga negara di seluruh nusantara yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.


Penulis: Sari

Editor: Yon

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peringatan Mayday di Aceh Barat Diwarnai Aksi Bentang Spanduk di DPRK

Trending Now

Iklan

iklan