Medantop.id, Belawan - Kementerian pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan menfasilitasi produk tepung larva sebanyak 17,8 ton tujuan Amerika Serikat
Tepung Larva, Foto: Karantina
Pertanian Belawan, Badan Karantina Pertanian Belawan
Lenny Hartati Harahap, Kepala Karantina Pertanian Belawan
menyebutkan bahwa larva Lalat yang diolah menjadi tepung ini merupakan
komoditas sub sektor peternakan asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang baru
pertama kalinya diekspor.
"Selain bernilai ekonomis yang tinggi, larva lalat yang
diolah menjadi tepung ini digunakan sebagai food additif untuk meningkatkan
pertumbuhan, nutrisi, konversi pakan, dan kesehatan hewan, seperti anjing,
kucing, ikan, udang, ayam, burung dan unggas lainnya," jelas Lenny melalui keterangan persnya, Sabtu
(15/4).
Diperkirakan, 17,8 ton tepung larva bernilai $46.475,00 atau Rp. 692,62 juta rupiah ini
milik PT. BI yang juga merupakan eksportir baru, sehingga menambah daftar
pelaku usaha agribisnis baru di Sumut.
“Sebelum diekspor, pejabat Karantina Pertanian Belawan telah melakukan permeriksaan terhadap media pembawa, termasuk kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan negara tujuan dan pemberian Sertifikat KH -12 (Sertifikat Sanitasi Produk Hewan)," papar Lenny.
Tepung larva ini dikemas dalam karung goni dengan ukuran 25 kg setiap karung sesuai dengan permintaan negara tujuan. Hal ini merupakan salah satu langkah keseriusan pejabat Karantina Pertanian Belawan dalam menfasilitasi komoditas ekspor maupun impor dan antar area.
Secara terpisah, Bambang Kepala Baratan menyampaikan bahwa setiap komoditas yang dilalulintaskan dari pelabuhan dan udara, wajib diperiksa oleh pihaknya.
"Mulai dari hasil pertanian ataupun hewani. Pemeriksaan
di laboratorium atau kasat mata. Agar dapat di terima dengan baik oleh negara
pengimpor," ujar Bambang.
“Tepung larva yang diekspor ke Amerika ini, cukup unik karena memiliki banyak manfaat untuk pakan ternak," pungkasnya.
Penulis: Agus
Editor: Yon