Medantop.id, Satreskrim Polres Mandailing Natal, Sumatera Utara, akhirnya berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras ke wajah seorang ibu rumah tangga. Polisi harus menyisir hutan belantara tempat tersangka bersembunyi.
 |
| TSK saat berada di kantor polisi, Foto: Nurhasanah |
Tersangka “S-D” alias Dirman ini diamankan Satreskrim Polres Mandailing Natal di lokasi persembunyiannya, di kawasan hutan belantara di Desa Tanjung Alang, Muara Sipongi, Minggu (15/5) sore kemarin.
Pelaku ditangkap usai melarikan diri selama empat hari karena kasus penyiraman air keras ke wajah Fatimah Khairani, seorang ibu rumah tangga, yang terjadi pada Selasa lalu, di Desa Hutan Bangun Jae, Bukit Malintang, Mandailing Natal.
Kapolres Mandailing Natal AKBP Reza Chairul Akbar mengatkan, saat ditangkap tersangka tak melakukan perlawanan, hanya saja lokasi persembunyian tersangka cukup membuat aparat kepolisian kelelahan, karena tersangka bersembunyi di hutan berbukit dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.
Usai menjalani serangkaian pemerisaan, polisi menjerat tersangka dengan pasal penganiayaan.
“Tersangka ini sembunyi di pondokan atau disebuah gubuk yangbberda di tengah tengah kebun di muara sipongi, jadi bersembunyi di salah satu tempat anaknya,” ujar Reza, Senin (15/5).
Sementara itu tersangka membantah merencanakan aksi penyiraman air keras ke wajah korban. Menurutnya, ia memiliki dendam selama bertahun tahun akibat sengketa lahan namun air keras yang ia bawa itu untuk mengentalkan getah karet.
“Lantaran uang saya nga kembali, kalah padahal pendapat saya kalau adalah si mahmud, pasti dia ditahan atau kembalikan harta orang yang dia jual, kenapa dilepasin saat itu uang saya nga kembali, ya uang beli sawah itu dulu, kalau betul itu sawah farida, berarti si mahmud salah jual, kenapa harta orang dia jual, kenapa dia tidak ditahan kenapa dia tidak mengembalikan uang saya,” ujar Dirman.
Terkait kasus ini, polisi juga masih menggali keterangan pelaku, apakah aksi tersebut dilakukannya secara terencana, atau hanya spontanitas.
Penulis: Nurhasanah
Editor: Yon
