Iklan

" />

Usai Dicopot dari Jabatanya AKBP Achiruddin dan Anaknya Langsung Ditahan

Redaksi
Wednesday 26 April 2023 | 06:32 WIB Last Updated 2023-04-25T23:32:23Z

Medantop.id, Medan - Usai kasus penganiayaan oleh anaknya viral di media social, AKBP Achiruddin Hasibuan, tiba di Polda Sumut pada Selasa (25/4) malam, tidak lama kemudian,  Aditya Hasibuan juga tiba setelah dilakukan penjemputan paksa.

AKBP Achiruddin Hasibuan dan anaknya   Aditya Hasibuan saat tiba di Polda Sumut, Foto: Tulus

Perwira menengah polisi itu ditempatkan di ruang isolasi khusus Propam Polda Sumut, sementara anaknya ditahan di sel Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Sumut. 

Kabid Propam Polda Sumut menyatakan AKBP Achiruddin telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Biro Operasi Direktorat Narkoba Polda Sumut, serta menjalani hukuman pengisolasian di tempat khusus sembari menunggu pemeriksaan lanjut. 

“Sudah terbukti, beliau akan di evaluasi akan jabatannya dan sudah dicopot, hasil gelar perkara di Propam, beliau melakukan pelanggaran kode etik, akan disidangkan pelanggaran kode etik, sementara itu dulu,” ujar  Achiruddin.

Selasa malam menjelang dini hari, Polda Sumut kembali menggelar konferensi pers, menghadirkan Akbp Achiruddin Hasibuan dan anaknya Aditya Hasibuan, keluarga korban Ken, ikut serta dihadirkan, namun Ken Admiral tidak hadir karena tengah melanjutkan kuliah di Manchester, Inggris. 

Kasus penganiayaan yang terjadi pada Desember 2023 lalu, diambil alih Polda Sumut, menyusul adanya keberatan dari keluarga korban, selain itu, kedua belah pihak juga saling lapor dengan tuduhan penganiayaan.

Polda Sumut memastikan tersangka Aditya Hasibuan resmi ditahan, dengan barang bukti hasil visum et repertum korban.

Sementara ayahnya, AKBP Achiruddin juga dicopot dari jabatannya selaku Kepala Biro Operasi Direktorat Narkoba Polda Sumut/serta ditempatkan di ruang isolasi khusus Bid Propam Polda Sumut. 

Sanksi dan pencopotan AKBP Achiruddin didasari atas pembiaran yang dilakukannya saat menyaksikan anaknya menganiaya korban di rumahnya, berbeda dengan BAP yang beredar di media social, yang menyebutkan AKBP Achiruddin berperan menyuruh dan menuntun anaknya dalam melukai korban.

Polda Sumut menyatakan masih akan memeriksa terkait adanya pengancaman dan penodongan senjata laras panjang yang diperintahkan AKBP Achiruddin Hasibuan terhadap saksi-saksi yang datang bersama korban.

Di tempat yang sama, ibu korban, Elvi  menangis mengingat kembali kejadian yang menimpa anaknya. Menurut ibu korban,  keluarga menemui jalan buntu saat melaporkan kasus ini ke Polrestabes Medan, upaya mediasi gagal total, setelah AKBP Achiruddin mendatangi rumah korban, namun malah memaki keluarga korban. 

“Dia malah menyemangati anaknya pak, untung anak saya nga meninggal pak, habis kejadian itu, pagi dibawa jahit dulu disini, habis jahit besoknya dia tidak bisa mereng kiri kanan kepala, di bawa ke Materna kalau nga salah,  di scan kepalanya semua, Cuma bisa satu hari itu, karena dua hari kemudian dia ada ujian karena nga sekolah disini harus balik dia , jadi dalam keadaan sakit dia balik untuk kuliah jadi dengan kondisi dia nga sehat dia balik, keluar dari Medan,” ujar Elvi. 

Kasus penganiayaan ini viral di media sosial sejak Selasa (25/4) petang, netizen menyamakan penganiayaan ini dengan kasus Mario Dandi putra mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.

 

Penulis: Tulus

Editor: Yon

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Usai Dicopot dari Jabatanya AKBP Achiruddin dan Anaknya Langsung Ditahan

Trending Now

Iklan

iklan