Medantop.id, Aceh Tenggara - Adanya pilih kasih dan perlakuan yang di lakukan oleh Pj Bupati Agara, Syakir, terhadap media yang bermitra, membuat Ketua PWI Aceh Tenggara Sumardi mengambil bersikap keras.
 |
| Ketua PWI Aceh Tenggara, Sumardi |
Menurut Sumardi, Bupati Drs. Syakir jangan membuat adanya anak tiri dan anak kandung dalam bermitra.
Kepemimpinan Drs. Syakir sebagai Pj Bupati Agara diduga masih mengedepan kesukuan atau isme yaitu, suku Aceh, padahal diketahui bersama suku yang ada di Aceh Tenggara adalah mayoritas suku Alas. Seharusnya sebagai pemimpin harus adil, jangan jadikan perbedaan terhadap kuli tinta di daerah khususnya di Kabupaten Aceh Tenggara dengan julukan Bumi Sepakat Segenap ini.
Lebih lanjut Sumardi menjelaskan, dewasa ini berbagai hal terus terjadi konflik di jajaran wartawan, Pj Bupati menjadikan wartawan itu ada perbedaan.
Pada saat ini, ada media yang sangat diprioritaskan oleh Pj Bupati untuk disantuni, seperti informasi yang diterima ada media terbitan Aceh, langsung di berikan anggaran untuk pembuatan Pariwara atau honor berita sebesar Rp50 juta dari anggaran APBK tahun 2023 ini yang tertampung di Dinas Kominfo.
"Kepemimpinan Drs. Syakir sebagai Pj Bupati Aceh Tengggmara saat ini tidak adil," kata Sumardi, Selasa (18/4).
Seharusnya, sebagai pemimpin harus bisa menjadi penyejuk ditengah rekan-rekan wartawan, bukan menciptakan perbedaan, artinya, wartawan itu merupakan mitra pemerintah, menurut Sumardi, kebijakan yang dilakukan oleh Pj Bupati itu tidak positif, untuk itu dirinya meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tenggara untuk segera menindaklanjuti terkait dengan kebijakan gelap yang dilakukan oleh Pj Bupati, karena telah memprioritaskan kesukuan dalam tubuh wartawan.
"Diminta kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk secepatnya mengevaluasi jabatan Penjabat Bupati Drs. Syakir dari Aceh Tenggara, karena menurut hematnya, Pj Bupati Agara gagal menjalankan tugasnya sebagai pimpinan daerah," tegas Sumardi.
Penulis: Sari
Editor: Yon
