Medantop.id, Semeru - Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur Sabtu (13/5) pagi tadi kembali erupsi, meski tidak menimbulkan dampak secara langsung, namun Pusat Vulcanologi Mitigasi Bennaca Geologi (PVMBG) Kabupaten Lumajang, meminta warga yang bermukim di kaki gunung Semeru untuk selalu waspada erupsi.
![]() |
Awan Panas Guguran Gunung Semeru, Foto: Magma Indonesia |
Gunung Semeru meluncurkan awan panas keguguran sejauh 1500 meter ke sisi Tenggara, awan panas guguran dengan volume cukup besar meluncur pada pukul 12.00 Waktu Indonesia Barat.
Awan panas guguran susulan kembali terjadi dengan jarak luncur yang hampir sama yang sejauh 1500 meter, berdasarkan laporan pos pengamatan gunung api Semeru selama 6 jam terakhir, Gunung tertinggi di Pulau Jawa dialami gempa letusan sebanyak 26 kali, sedangkan awan panas guguran terekam dengan amplitudo maksimal 15 mm, selama 157 detik.
PVMBG menghimbau warga untuk tidak beraktivitas di radius 13 km dari puncak gunung Semeru dan 500 meter di kanan kiri Sungai hingga 17 km, sepanjang jalur lahar karena berpotensi terjadi perluasan awan panas guguran
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatkan, Gunung api Semeru bersifat fluktuatif dengan status level 3 atau Siaga, dan warga yang berada disekitar gunung api diimbau untuk swaspada dengan aktivitas Semeru.
"Setiap saat erupsi bisa terjadi dan bersifat fluktuatif, karena gunung berapi apalagi Gunung Semeru dengan status level 3 Siaga itu bersifat fluktuatif, kadang baik kadang meningkat dan sebagainya kalau guguran itu masih berpotensi, karena di atas itu masih banyak sisa material jutaan kubik yang ada di atas yang siap untuk turun," ujar Wawan, Sabtu (13/5).
Maka dari itu BPD Lumajang, tetap selalu koordinasi dengan pos pengamat, dan berkoordinasi dengan relawan tentang situasi di seputaran setiap harinya.