Iklan

" />

Terjangkit Virus ASF, Peternak Babi di Medan Rugi 12 Miliyar

Redaksi
Friday 2 December 2022 | 15:26 WIB Last Updated 2022-12-02T08:26:26Z

Medantop.id, Medan - Terkait virus ini, Gubernur Sumatera Utara Edy angkat bicara. Dia meminta para peternak tidak melakukan jual beli babi, dari luar Kota Medan.

 

Ilustrasi ( Pixabay)

“Rakyat selalu diingatkan, sampai sekarang belum diizinkan barang (babi) dari luar ke dalam. Kemudian, babi dari dalam di jual ke luar,”ujar Edy, Jumat 02 Desember 2022.

Saat ini tim dari pemprov Sumut telah turun menangani kasus ini. Meskipun begitu dia berharap lebih maksimal dalan merawat ternaknya.

“Selalu kita lakukan vaksinasi, vaksin ini jalan. Kalau rakyat tidak bersih, seperti ini lah jadinya,"tambahnya.

Sementara itu Virus flu babi atau African Swine Fever (ASF) menyebabkan 2.000 ekor babi di Kota Medan, Mati mendadak. Akibat wabah ini, para peternak diperkiran mengalami kerugian sebesar Rp12 M.

Ketua Peternak Babi Indonesia (PBI) Heri Ginting mengatakan, babi tersebut mendadak bermatian sejak bulan September 2022.

“Babi yang mati dari  kita ada dari 9 kelurahan, ada 2.000 ekor. Kerugiannya Sebelum kasus ini merebak rata-rata harga babi Rp65 ribu per kilo. Dari babi yang mati, kalkulasi kerugian kita sekitar Rp12 Miliar,”ujar Heri,  

Sebelum mati babi- babi tersebut mengalami gejala tidak mau makan.

“Lalu tiba-tiba keluar darah dari hidung puting, mulut babi itu, kemudia mati,”ujarnya

Dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Provinsi Sumut telah datang mengecek kondisi babi mereka. Namun belum ditemukan vaksin untuk mengatasi wabah ini.

“Tolonglah cepat disegerakan  pengadaan vaksin, yang kedua tolonglah mobilisasi hewan ternak babi yang dari luar, tolong jangan dikasih masuk lagi,”ujarnya  

Heri juga berharap Pemprov Sumut mencontoh Pemprov Bali dalam menangani persoalan ini.

“Pada tahun 2019 di mana Pemprov Bali dan pemkab nya membeli semua ternak babi yang terpapar virus ASF untuk dikebumikan dan kubur untuk memutus rantai penularan virusnya. Itu yang diambil Pemkab Bali,”ujarnya

Saat ini ada sekitar 700 sampai 800 kepala keluarga yang babinya mati, karena virus ini. 

“Tolonglah pikirkan bagaimana masa depan anak dan keluaraga kami yang terus menerus mengalami kerugian akibat terdampak virus ASF ini,” ujarnya.   


Reporter: Kin Putra
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Terjangkit Virus ASF, Peternak Babi di Medan Rugi 12 Miliyar

Trending Now

Iklan

iklan