Medantop.id, Medan -Berkah ramadhan tak hanya dirasakan pedagang takjil dan buah, pedagang kue lebaran pun mulai kebanjiran berkah. Pasalnya, memasuki hari ke-22 puasa ramadhan, antusias masyarakat dalam menyambut hari raya idul fitri 1444 Hijriah kian terasa. Pedagang kue kering pun mulai kebanjiran pembeli.
Berbagai jenis kue lebaran yang dijual di pasaran Kota Medan, Foto: Sari
Seperti di Pasar Tradisional petisah Medan, aneka kue kering
produksi rumahan maupun pabrik saat ini sudah tersedia di etalase toko kue.
Selain kue kering berbagai macam snack juga menjadi incaran pembeli. Salah satu
pedagang kue kering, Rudi, mengatakan sejak jumat kemarin tokonya mulai padat
dikunjungi pembeli. Terhitung sampai hari ini dia sudah menjual 100 kilogram
kue kering dari berbagai jenis dengan harga yang bervariasi.
Rudi mengaku bersyukur, omzetnya tahun ini mengalami
peningkatan yang signifikan karena dalam beberapa hari pendapatan penjualannya
sudah mencapai 30 persen jika dibandingkan hari biasa ataupun tahun sebelumnya.
“Untuk beberapa hari ini saya sudah jual paling 100
kilogram. Sementara omzet saat ini sudah mulai naik dari penjualan hari
biasanya sekitar 30 persen. Mulai dari hari jumat waktu libur tanggal merah itu
sampai hari ini sudah ramai orang. Kalau kita bandingkan sama tahun tahun
sebelumnya kan pandemi kita sudah tahulah itu pasti menurun. Syukur sekarang
sudah meningkat lagi,” ujar Rudi, Senin (17/4).
Dijelaskannya, dari tahun ketahun nastar masih menjadi
primadona kue kering di tokonya dibanding jenis kue kering lainnya. Untuk harga
dia menyebut dari kisaran Rp85.000 sampai Rp180.000, tergantung jenis kue.
“Kue yang banyak dicari itu nastar, bangkit susu, skippy,
semprit. Tapi paling orang suka dari dulu itu nastar. Nastarlah banyak orang
beli, orang cari. Untuk harganya mahal karena kita jualan di petisah ini kan
harus yang memang kualitinya harus bagus kita kasih ke pembeli,” katanya.
“Nastar ini ada yang dipacking (toples) ada juga yang di
timbang, yang dipacking itu beratnya 500 sampai 600 gram harganya Rp85.000. Itu
yang per kilo harganya beraneka, mulai dari Rp120.000 untuk kualitas premium,
sampai Rp180.000 kualitasnya sudah super.
"Kue salju kami jual harganya Rp120.000 untuk yang per
kilo, tapi untuk yang toples kecil gini harganya Rp80.000 tapi saat ini kami
jualnya yang hommed jadi per toples. Kacang-kacangan juga ada, harga mulai dari
Rp50.00, kecuali kacang tojen harganya beda Rp80.000 per kilogramnya, snack
juga gitu bermacam harganya” sambungnya.
Rudi memprediksi omzetnya akan terus meningkat sampai H-3
jelang lebaran karena membludaknya pengunjung di pasar petisah.
“Soal prediksi ini ya, puncaknya di h-3 jadi kemungkinan
omzet naik lebih tinggi lagi. Tapi beda, kalau H-1 jelang lebaran bisa turun
ini karena sudah berkurang pembeli kue di pasar,” tuturnya.