Medantop.id, Medan - Seorang bayi yang baru lahir di rumah sakit Mitra Medika, di kecamatan Medan Amplas, diduga menjadi korban malapraktik, kaki bayi itu melepuh setelah menjalani pemeriksaan hipoteroid, yang dilakukan untuk program Screening Stunting, kini pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
 |
| Bayi 8 hari jadi korban malapraktik di Medan, Foto: Ibnu Sajaya Hutabarat |
Menurut orangtua bayi, Ibnu
Sajaya Hutabarat, kejadian bermula ketika istrinya Asriyani Syahfitri
melahirkan di rumah sakit tersebut, pada Rabu 8 Maret lalu, saat itu perawat
menawari program pemerintah berupa Screening Atau Hipoteroid, untuk cek Stunting
dan keterbelakangan mental anak.
Setelah melakukan pertimbangan, Ibnu lalu menerima tawaran itu, karena perawat mengatakan tidak ada risiko dari program tersebut.
Pengambilan sampel darah dari tumit sang anak dilakukan pada Jumat 10 Maret lalu, alangkah terkejutnya Ibnu ketika melihat kaki bayinya sudah dibalut kain kasa setelah menjalani pengambilan sampel darah.
“Di situ dijelaskan bahwasannya hari Minggu itu sudah boleh pulang, tapi anak kami harus tetap tinggal di rumah sakit karena takutnya infeksi, di situ istri curiga meminta kepada suster untuk melihat anak kami, bedong anak kami cuma dibalutkan seperti disielimutkan dibuka dan ditarik istri perbannya, disitulah kelihatan dan kami mengetahuinya,” ujar Ibnu, Senin (20/3).
Sementara itu, kasus dugaan malapraktik ini telah dilaporkan ke Polda Sumatera Utara, kuasa hukum korban, Siti Junaida Hasibuan pun meminta kepada Polda Sumut untuk menindaklanjuti kasus ini.
“Saya sebagai penasehat hukum meminta kepada orang tua korban untuk meminta hasil rekam medik karena itu kan istilahnya hak dari pada korban ya untuk itu, kami tahu bahwa hasil rekam medik disitu hasil pemeriksaannya ada hasil analisa, dokter penyakit bedah, dokter owen memberikan hasil diagnose anak itu alami luka bakar,” ujar Siti.
Saat ini ibu dan bayinya yang menjadi dugaan malapraktik masih berada di rumah sakit Mitra Sejati Medan, dan dalam perawatan medis. Pihak keluarga berharap pihak rumah sakit bertanggung jawab atas peristiwa ini.
Penulis: Nurhasanah
Editor: Yon
