Iklan

" />

Libur Nataru: Cerita Ibu dan Anak Jadi Korban Kepulan Asap Rokok di Bus AC Bilah Pane Putra

Redaksi
Thursday 29 December 2022 | 17:46 WIB Last Updated 2022-12-29T10:46:30Z

Medantop.id, Medan - pengalaman pahit harus diterima Nurfasha (26) beserta bayinya (1) ketika menggunakan moda transportasi umum bus Bilah Pane Putra dengan trayek Kubu Babussalam - Medan pada Rabu 28 Desember 2022. 


Bus Bilah Pane Putra dengan trayek Kubu Babussalam - Medan


Pasalnya selama perjalanan dengan waktu tempuh hampir 23 jam  Nurfasha dan Bayinya harus menghirup paparan asap rokok dari kondektur, sopir dan penumpang bus. Ia sengaja memesan bus dengan fasilitas AC Toilet agar mendapatkan kenyamanan dan udara segar saat mudik nataru. 

"Saat itu kami ingin memesan Bangku Bus Bilah Pane Putra dengan Tujuan dari Kecamatan Kubu Babussalam menuju Medan, karena nomor bangku yang yang kami inginkan 7-8 sudah terisi akhirnya kami pilih bangku lain yaitu 1-2 yang posisinya itu paling depan tepatnya di belakang bangku kondektur dan pintu Bus, ujar Nurfasha, Kamis 29 Desember 2022.

Masih menurut Nurfasha, sebenarnya ada dua bus alternatif lain dengan trayek yang sama, namun ia dan keluarga memutuskan memilih bus Bilah Pane Putra, karena bus tersebut mermiliki ada fasilitas AC dan Toilet, agar terbebas dari asap rokok.

"Karenakan saya bawa anak bayi, tapi ternyata bus itu juga penuh asap rokok karena kondektur, sopir dan penumpang lainnya itu semua merokok dibagian depan di antara bangku sopir dan kondektur, jadi asap rokok dan udara AC bercampur membuat tenggorokan kami sakit, hingga saya, anak dan suami juga batuk tak hentinya," ujar Nurfasha.

Tak hanya itu, ibu Nurfasha dan keluarga juga nyaris di turunkan di jalan oleh kondektur Bus Bilah Pane Putra karena menegur kondektur agar tidak merokok.

"Ya, Saat itu bus sudah berada di kecamatan Batubara, karena sudah satu malam saya menghirup asap rokok dari kondektur, sopir dan penumpang, akhirnya saya tidak tahan lagi dan kasihan dengan anak saya yang masih bayi jadi saya tegur kondektur untuk tidak merokok lagi, tapi kondektur bus mengatakan ke saya 'itu resiko ibu Karena duduk di depan', ucapan itu memancing emosi suami saya jadi suami saya dan kondektur berdebat di situ kemudian kondektur membuka pintu bus dengan kondisi bus masih jalan dan mempersilahkan kami untuk keluar dari bus, tapi saya menenangkan suami saya dan sopir juga menenangkan kondekturnya dan tak memberhentikan kendaraan" jelas Nurfasha. 

Dari pengalaman pahit itu  Nurfasha dan Bayinya masih trauma menggunakan moda transportasi Umum Khususnya bus Bilah Pane Putra. Dan dia berharap agar pengalaman buruk cukup hanya dia yang terakhir menjadi korbannya, jangan ada lagi ibu dan bayi yang lain yang harus merasakan pengalaman pahit tersebut.

"Saya berharap pengalaman buruk ini cukup saya yang merasakan, jangan lagi ada ibu dan bayi lain yang menjadi korbannya, dan kalau bisa bus Bilah Pane Bilah Pane Putra berbenah diri agar menjadi Moda transportasi umum yang ramah untuk perempuan dan anak, dan kalau bisa pemerintah hadir untuk memantau kenyamanan kelayakan moda transportasi umum seperti bus terutama trayek yang menuju daerah terpencil," ujarnya.

Kecamatan Kubu Babussalam adalah salah satu kecamatan di kabupaten Rokan Hilir provinsi Riau, untuk menjangkau kecamatan ini hanya ada 3 Bus. Keluarga Nurfasha berharap, agar pemerintah melalui dinas terkait memberikan teguran tegas kepada perusahaan transportasi, seperti bus Bilah Pane Putra yang abai terhadap undangan-undangan kesehatan ataupun peraturan pemerintah tentang transportasi Umum, undang-undang perlindungan anak, perda tentang kawasan tanpa Asap Rokok ataupun undang-undang peraturan lainnya.


Reporter : Wandi

Editor: Yon

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Libur Nataru: Cerita Ibu dan Anak Jadi Korban Kepulan Asap Rokok di Bus AC Bilah Pane Putra

Trending Now

Iklan

iklan