Medantop.id, Tapsel - Polisi menindaklanjuti kasus viral pelajar tendang nenek-nenek di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni mengatakan proses hukumnya sudah memasuki tahap penyidiikan.
Istimewa |
“Terkait penanganan perkaranya untuk saat ini sudah dari
tahapan lidik, menjadi tahap penyidikan,”ujar Zamroni, Senin (21/11)
Kata Zamroni, saat ini proses pemeriksaan terhadap 6 siswa
yang ditangkap masih berlangsung. Karena pelaku di bawah, umur penyidik pun
berkordinasi dengan balai pemasyarakatan (Bapas).
“Jadi kami telah berkordinasi dengan Bapas, besok kami akan
melaksanakan pemeriksaan lanjutan yang didampingi Bapas, untuk terkhusus
terduga terlapor yang melakukan penganiayaan,”katanya
Pihaknya hari ini juga tengah berkordinasi Rumah Sakit Umum Daerah Padang Sidempuan,
untuk mengambil hasil visum korban.
“Jadi untuk kami melihat hasil visumnya seperti apa ? untuk
dijadikan dasar terkait dengan unsur pasal mana yang diterapkan,”kata Zamroni
Zamroni mengatakan, berdasarkan video ada dua pelajar yang
terlibat penganiayaan korban. Namun untuk proses tindak lanjut proses hukum
ini, diserahkan kepada keluarga korban.
“Sesuai dengan ketentuan UU berlaku, tetap kita melawati
langkah diversi, (yakni) mempertemukan antara keluarga korban degan para
keluarga anaktersebut. Jadi nanti
hasilnnya setekah diversi apakah keluarga korban memberikan respon untuk tetap
kami lanjutkan atau seperi apa ? ,”katanya.
Mengenai status pelajar yang diamankan, sejauh ini kata
Zamroni masih sebagai saksi.
“Untuk hari ini saksi, untuk besok Selasa pada saat
pemeriksaan lanjutan, ternyata bisa jadi tersangka nanti kita update,”tandansya
Sebelumnya, sempat viral video beberapa remaja menendang
seorang nenek yang diduga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Peristiwa itu
terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Sabtu (19/11).
Dalam video yang beredar itu nampak awalnya para pelajar itu
mendatangi korban. Korban dan pelaku pun sempat terlibat perbincangan yang tak
begitu terdengar apa isinya hingga akhirnya salah seorang anak itu menendang
sang nenek hingga ia tersungkur.
Alih-alih membantu sang nenek untuk bangun, para pelajar itu
justru terlihat tertawa terbahak-bahak usai melakukan perbuatannya.
Berangkat dari video tersebut, Kapolres Tapsel, AKBP Imam
Zamroni, mengatakan pihaknya langsung melakukan pengejaran dan berhasil
mengamankan para pelajar itu. Total ada 6 pelajar yang ditangkap.
“Untuk barang bukti yang kami amankan antara lain, dua unit
handphone serta satu unit sepeda motor nomor polisi T 3350 BK," kata Imam,
Minggu (20/11).
Maraindo Harahap, mewakili orangtua dari sekelompok remaja terduga pelaku penganiayaan terhadap wanita paruh baya di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang viral, pada Sabtu (19/11/2022) lalu, memohon maaf ke korban atau keluarganya.
Dengan mata berkaca-kaca dan terbata-bata, Maraindo mengucapkan maaf atas perilaku tak terpuji anak-anaknya kepada korban. Ia juga berharap kejadian tersebut, tak akan terulang kembali di kemudian hari.
Dan, mudah-mudahan, inilah yang pertama dan terakhir berurusan dengan tindakan kekerasan,” ujarnya saat di hadapan Kapolres, AKBP Imam Zamroni, SIK, MH, Kepala Desa Samsul Maarif Hasibuan, pada Minggu (20/11/2022) di Mako Polres Tapsel.
Menurutnya, wanita paruh baya yang belakangan diketahui adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) itu sudah 4 bulan terkahir menetap di Kampungnya. Ia juga mengucap terima kasih ke Kapolres Tapsel, Cabdis Pendidikan Padangsidimpuan, dan Kepala Sekolah, atas pembinaan terhadap anak-anaknya.
“Dan tentunya, telah memberi arahan ke anak-anak kami. Mudah-mudahan, ke depan anak-anak kami ini bisa kami awasi agar lebih baik sebagai orangtua murid,” jelasnya.
Sebelumnya, video di Medsos yang memperlihatkan seorang wanita paruh baya mendadak viral. Sebab, di dalam video terlihat seorang pelajar tampak menendang wanita tersebut.
Usai mendapat informasi tersebut, Kapolres langsung perintahkan Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Paulus Robert Gorby Pembina, SIK, untuk melakukan lidik.
Tak butuh waktu lama, 6 orang remaja yang kuat dugaan berkaitan dengan video tersebut tertangkap. Tak hanya itu, polisi juga berhasil menemukan korban penganiayaan dan membawanya ke Polres Tapsel guna mendapat perlindungan dan pengayoman.